Ming Ming Meninggal Dunia: "Salah satu panda tertua di dunia, Ming Ming telah meninggal dunia pada tanggal 7 Mei 2011 lalu, karena komplikasi penyakit ginjal yang dideritanya.
Panda liar rata rata hidup 15 tahun rata-rata, sedangkan di konservasi atau taman safari hidupnya lebih lama karena perbaikan gizi dan perawatan medis, menurut WWF, organisasi konservasi alam dunia.
Ada 2 panda lainnya yang memiliki umur lebih lama dari Ming Ming, Tao Tao yang meninggal di tahun 2008, berumur 36 tahun, dan Chang Chang yang meninggal di tahun 2002, berumur 35 tahun.
“Ming Ming selalu lemah sejak dia diselamatkan dari pegunungan Sichuan pada tahun 1979,” pengakuan Huang Zhi, salah satu pengasuh nya di Cina Konservasi dan Pusat Penelitian Panda Raksasa di Wolong, juga di Sichuan, di mana dia dibesarkan.
Ming Ming memiliki sifat penyendiri, dan menjadi salah satu panda betina tertua yang tidak memiliki anak.
Meskipun kepribadian yang penyendiri, Ming Ming diangkat sebagai duta besar panda ketika pemerintah Cina dikirim ke Kebun Binatang London pada tahun 1991. Berkelahi bukan kawin dengan panda jantan dari Berlin, Jerman. Ming Ming gagal menunaikan tugas yang paling penting dan kembali ke China tiga tahun kemudian.
Pada tahun 1998, Ming Ming dipidahkan ke taman safari di provinsi Guangdong selatan, di mana usia tuanya menyebabkan Ming Ming mengidap beberapa penyakit.
Huang, pengurus lama Ming Ming, yang terakhir dikunjungi di bulan April.
“penglihatannya memburuk - dan Ming Ming menghadapi pikun, berjalan sangat lamban, jarang makan teratur lagi. “Saya merasa sepertinya Ming Ming sudah sangat lelah dan tua.”
“penglihatannya memburuk - dan Ming Ming menghadapi pikun, berjalan sangat lamban, jarang makan teratur lagi. “Saya merasa sepertinya Ming Ming sudah sangat lelah dan tua.”
Perlu diingat panda hanya hidup di daratan China, dan termasuk binatang yang dilindungi. Menurut laporan hanya sekitar 300 panda yang hdup dalam pengawasan konservasi maupun di taman safari di China, dan beberapa hidup di hutan saja.
Sumber disumbangkan oleh Steven Jiang,CNN
Jack Soetopo"
No comments:
Post a Comment